Langsung ke konten utama

Gambar dan Contoh Pionering Jembatan

Selain dalam bentuk jembatan, pionering dapat juga dibuat dalam model-model lainnya semisal pionering berbentuk tiang bendera, pionering berbentuk menara pandang dan pionering berbentuk bangunan gapura.

Pionering sendiri diambil dari kata dalam bahasa Inggris ‘pioneering’ yang dapat diartikan sebagai ‘kepeloporan’. Atau dari bahasa Indonesia ‘pionir’ yang menurut Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai “penganjur; pelopor; perintis jalan; pembuka jalan.” Dalam kepramukaan pionering merupakan salah satu keterampilan kepramukaan untuk mendirikan bangunan darurat dengan menggunakan bahan-bahan yang terbatas. Dengan menggunakan barang seadanya semisal kayu, tongkat, dan tali, seorang pramuka dituntut dapat membuat menara pandang, jembatan darurat, tiang bendera, dan aneka perabot perkemahan seperti meja makan, rak piring, rak sepatu dan lainnya.

Dalam membuat pionering tentu dituntut kemampuan dan penguasaan terhadap materi tali temali semisal simpul matisimpul hidup, simpul pangkal, ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah dan lain sebagainya. Karena dalam membuat pionering salah satu bahan utamanya adalah tali.


Gambar dan Contoh Pionering Jembatan

Dalam kesempatan kali ini Blog Pramukaria menampilkan berbagai contoh gambar pionering berbentuk jembatan darurat. Kesemua pembuatan jembatan-jembatan ini menggunakan teknik pionering.
  • Jembatan Kaki Delapan

  • Jembatan Derek

  • Jembatan Tarik

  • Jembatan Tali

  • Jembatan Monyet

  • Jembatan Suspensi


Persiapan Membuat Pionering Jembatan

Di dalam kepramukaan pionering bisanya dibuat dalam dua jenis. Yang pertama adalah pionering dalam ukuran sebenarnya dan digunakan sebagaimana mestinya. Jika membuat pionering jembatan berarti pionering tersebut memang dapat dipergunakan dan aman untuk menyebarang. Pembuatan pionering jenis ini perlu perhitungan yang matang dengan memperhatikan kondisi medan (semisal sungai) yang hendak dipasangi jembatan.

Jensi kedua adalah pionering dalam bentuk maket atau miniatur. Untuk membuat pionering (termasuk pionering jembatan) dalam bentuk miniatur atau maket, selain memperhatikan simpul dan ikatan yang digunakan juga perlu memperhatikan aspek rasionalitas. Artinya, miniatur pionering yang dibuat tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang logis sehingga jika diterapkan dalam kenyataan bisa benar-benar dibangun.

Itu beberapa model pionering jembatan yang mungkin dapat dicoba oleh para pramuka baik penggalangpenegak, maupun pandega. Satu yang pasti, pembuatan pionering selalu menjadi kegiatan yang penuh tantangan. Dalam pengerjaannya membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan kekompakan tim. Sehingga ketika sebuah pionering terselesaikan, rasa puas dan bangga yang dirasakan tidak akan tergantikan.

Komentar

Postingan Populer

Cara Membuat Simpul Jangkar

Membuat simpul jangkar atau  cow hitch  menjadi salah satu simpul dalam  teknik kepramukaan  bidang tali temali yang sering dipraktekkan. Baik pada  pramuka siaga ,  penggalang ,  penegak  hingga  pandega  diharapkan menguasai simpul jangkar ini. Apalagi simpul jangkar menjadi salah satu simpul yang diujikan dalam Syarat Kecakapan Umum. Simpul jangkar ( cow hitch ) kerap digunakan untuk menautkan tali pada benda lain secara cepat, mengikat jangkar, hingga membuat usungan darurat atau  dragbar  bersama dengan  simpul pangkal  dan ikatan palang. Simpul jangkar (gambar: ta.wikipedia.org) Cara Membuat Simpul Jangkar Untuk membuat simpul jangkar atau  cow hitch  sangat mudah. Ada beberapa cara dalam membuat simpul jangkar. Cara yang paling umum dan dianjurkan adalah sebagai berikut: Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari sebelah bawah benda(gambar 1) Lintaskan ujung tali di belakang badan tali (gambar 2) Lingkarkan ujung tali sekali lagi

Daftar Satuan Karya Pramuka (Saka) Tingkat Nasional

Daftar Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional  adalah daftar berisikan nama Saka beserta lambang Saka dan penjelasan singkat yang diselenggarakan secara Nasional. Satuan Karya Pramuka atau disingkat Saka, di tingkat Nasional ini telah diakui dan disahkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Saat ini, terdapat 11 Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional. Sebelum tahun 2013, hanya dikenal delapan  Satuan Karya Pramuka  Tingkat Nasional. Kedelapan Saka tersebut adalah Saka Bahari, Saka Bakti Husada, Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Kencana, Saka Taruna Bumi, Saka Wanabakti, dan Saka Wira Kartika. Namun Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013, kemudian memutuskan tiga buah Saka baru yang diakui sebagai Saka Tingkat Nasional. Tiga saka baru tersebut adalah Saka Kalpataru, Saka Pariwisata, dan Saka Widya Budaya Bakti. Sebagaimana Keputusan Kwartir Nasional Nomor 170.A Tahun 2008 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka, Saka adalah wadah pendidikan dan pembinaan guna m

Profil SAKO SPN

Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) berawal dari kegiatan Gugus Depan Pramuka di Pesantren Burengan Kediri pada 1970. Gerakan Pramuka berbasis masjid dan pesantren ini kemudian tumbuh di Jakarta dan Bandung, yang dilaksanakan oleh warga Lemkari/LDII. Di Jakarta warga Lemkari/LDII membentuk Gugus Depan (Gudep) Pangeran Jayakarta dan Umar bin Khottob. Pada 1975, Gudep Umar bin Khottob mengikuti acara  Long March  Divisi Siliwangi yang diadakan oleh Pangdam Siliwangi. Pada 1980, Gudep-gudep yang dipunggawai warga Lemkari/LDII membentuk perkumpulan yang dinamai Gudep Sekawan. Lalu ketika pemerintah melahirkan UU No 10 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. UU tersebut kemudian diterjemahkan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) dengan mengeluarkan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 177  Tahun 2012 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka, yang mengatur satuan organisasi Pramuka berdasarkan profesi, aspirasi, dan agama. Dua peraturan ini disambut Lembaga

Cara Membuat Simpul Pangkal (Clove Hitch)

Membuat simpul pangkal atau clove hitch amatlah mudah, gak percaya?. Kita praktekkan saja betapa mudahnya membuat simpul pangkal. Simpul pangkal sendiri merupakan salah satu ‘simpul wajib’ dalam  teknik kepramukaan  di samping  simpul mati , simpul hidup, simpul anyam, dan beberapa simpul lainnya. Simpul ini berguna untuk menautkan pada balok serta untuk memulai dan mengakhiri beberapa ikatan semisal ikatan palang, ikatan silang, dan ikatan canggah. Mengingat fungsinya simpul pangkal di atas layaklah jika dikatakan sebagai simpul wajib. Dalam kepramukaan  simpul  ini akan sering digunakan. Seperti untuk mengikatkan tali tenda pada pasak tenda dan saat mengikatkan tali penegang pada tiang tenda. Apalagi ketika membuat pionering semisal tiang bendera, gapura tenda, menara pandang dan lainnya, simpul yang satu ini tidak pernah terlewatkan. Saat menyambung tiang bendera, ikatan canggah yang digunakan diawali dan diakhiri dengan simpul pangkal. Pun ketika membuat menara pandang ataupu